Mutiara Nasihat Dari Kitab Zabur

"In The Name Of ALLAH SWT, Most Gracious Most Merciful"
     Surat Pertama
(Mutiara Nasihat Dari Kitab Zabur)

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, "Aku menyaksikan (mengenai diri-Ku dengan diri-Ku, bahwa tidak ada Tuhan selain Aku sendiri, tak ada sekutu bagi-Ku dalam kekuasaan-Ku, dan bahwa (sesungguhnya) Muhammad Sallallahu Alaihi wa Sallam itu hamba dan utusan-Ku." Maka, siapa yang tidak rida dengan qadla (ketentuan)-Ku, tidak sabar atas bala (ujian)-Ku, tidak bersyukur atas nikmat-Ku, dan tidak merasa qana'ah (puas) atas pemberian-Ku, hendaklah ia minggir dari bawah langit-Ku dan menyembah tuhan selain-Ku. Siapa yang merasa sedih dalam (memikirkan) keduniaan, maka sungguh ia seakan-akan murka pada-Ku, siapa yang mengaduh (mengenai) musibah yang menimpanya, sungguh ia telah mengaduh (melaporkan) Aku, padahal tidak ada yang seperti Aku, yang pantas menjadi tempat mengaduh.

Siapa yang mendatangi seseorang kaya, lalu ia merendahkan dirinya karena harta kekayannya, maka lepaslah dua pertiga agamanya, siapa yang menampar mukanya (karena sedih) atas mayat, seakan-akan ia mengambil (menghunus) tombak untuk memerangi-Ku. Siapa yang mematahkan dahan (pohon) yang ada di atas kuburan mayat, seakan-akan ia menghancurkan pintu Ka'bah dengan tangannya, siapa yang tidak peduli dari mana ia makan, halal atau haram, maka Allah pun tidak peduli, dari pintu neraka mana mereka dimasukkan

Mutiara Nasihat Dari Kitab Zabur                                                                                                               Ahmad Sa’ad Ali
pada hari kiamat, siapa yang tertawa di atas kuburan mayat, seakan-akan ia membunuh enam puluh (60) nabi dan membunuh ibu dan ayahnya. 

Siapa yang melakukan kesalahan (dosa) sambil tertawa (bangga), ia pasti masuk neraka sambil menangis; tetapi siapa yang mentaati Allah sambil menangis (menyadari keteledoran) ia akan masuk surga sambil tertawa (riang).  Siapa yang tidak bertambah (ilmu dan pengamalan) agamanya, maka dia berkurang amalnya.  Siapa yang terbukti (tetap) kurang (segi) agamanya, maka mati lebih baik baginya daripada hidup.

Siapa yang mengamalkan (dan mempraktekkan) apa yang telah ia ketahui (ilmunya), maka Allah akan memberinya ilmu yang belum ia ketahui.  Dan siapa yang memanjangkan lamunannya, maka amal perbuatannya tidak akan ikhlas murni.

Surat Kedua
(Mutiara Nasihat Dari Kitab Zabur)

Wahai anak Adam, siapa yang merasa puas dengan rezeki sedikit, kayalah ia, siapa yang melepaskan hasud (dengki), tentramlah (hidupnya), siapa yang meninggalkan barang (yang) haram, selamatlah agamanya, siapa yang meninggalkan ghibah (mengumpat) dan namimah (mengadu domba) karena cinta pada Allah, tampaklah kecintaannya kepada Allah, siapa yang menghindarkan kejahatan dirinya dari manusia, selamatlah ia dari kejahatan mereka, siapa yang sedikit perkataannya, sempurnalah akalnya, dan siapa yang rida dengan rezeki sedikit, penuhlah kepercayaannya atas jaminan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Wahai anak Adam, kamu mempunyai ilmu (mengetahui) yang tidak kamu amalkan, bagaimana (mungkin) kamu meminta (dan mencari) ilmu yang tidak (akan) kamu amalkan? Wahai anak Adam, kamu habiskan umurmu untuk mencari keduniaan, kapankah kamu mencari (dan mengamalkan) sesuatu yang memasukkanmu kedalam surga?

Wahai anak Adam, beramallah seperti kamu akan mati esok hari, dan janganlah kamu mengumpulkan harta seakan-akan kamu akan kekal abadi (di dunia). Wahai dunia! Muliakanlah-orang yang rakus padamu, dan jauhilah orang yang zuhud (tidak mencintai) padamu, dan menjadilah tampak manis (menggiurkan) di hadapan pandangan orang-orang yang suka meman­dang dan mencintaimu.

Surat Ketiga
(Mutiara Nasihat Dari Kitab Zabur)

Wahai anak Adam, siapa yang tetap rakus pada kedu­niaan, ia akan semakin jauh dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, semakin susah mendapatkan keduniaan, dan semakin payah di
Mutiara Nasihat Dari Kitab Zabur                                                                                                               Ahmad Sa’ad Ali
akhirat. Bahkan, ia seakan-akan murka pada-Ku. Siapa yang (selalu) menuntut (mencari) keduniaan, Allah Subhanahu wa Ta’ala akan memasukkan ke dalam hatinya empat ma­cam sifat, yaitu:
1.       Kesusahan yang tak pernah putus.
2.      Kesibukan yang terus-menerus.
3.       Angan-angan yang tak pernah mencapai puncaknya.
4.      Kefakiran yang tak pemah mencapai kekayaan selamanya.
Wahai anak Adam, setiap hari umurmu berkurang, teta­pi kamu tidak menyadari apa yang berkurang darimu, setiap hari rezekimu diberikan secara penuh, tetapi ka­mu tidak memuji-Ku (tidak bersyukur pada-Ku), dengan rezeki sedikit kamu tidak puas, dan dengan rezeki ba­nyak kamu tak pernah kenyang.
Wahai anak Adam, tak ada suatu hari baru (yang lewat), kecuali datang padamu rezekimu dari-Ku, tetap tak ada suatu malam baru (yang lewat) kecuali datang pada-Ku malaikat-Ku darimu, sambil membawa namamu yang jelek; kamu makan rezeki-Ku, tetapi kamu dur­hakai Aku, kamu berdoa meminta pada-ku, Aku kabul­kan doamu, dan kebaikan-Ku turun padamu, namun ke­jelekanmu naik pada-Ku, maka sungguh Aku bagimu adalah sebaik-baik Majikan dan Penolong, dan sejelek-je­lek hamba bagiku adalah kamu. Kamu .meminta pada­Ku, lalu Aku beri kamu, Aku tutupi segala kejahatan dan segala keburukanmu, dan Aku malu padamu, tetapi kamu tak malu pada-Ku, kamu lupakan Aku dan kamu menyebut (ingat) selain-Ku, kamu takuti manusia, tetapi kamu merasa aman (tidak takut) pada-Ku, Allah berfir­man (dalam Alquran)­: Mereka bersembunyi dari manusia (mengenai dosanya), namun mereka tidak bersembunyi dari Allah, padahal Allah beserta mereka ketika pada suatu malam mereka me­netapkan keputusan rahasia yang tidak diridai Allah. Allah Maha Meliputi (ilmu-Nya) atas apa yang mereka kerjakan." Q.S. An-Nisa: 108)

Engkau takuti kebencian mereka (terhadapmu) tetapi engkau merasa aman dari murka-Ku.

Mutiara Nasihat Dari Kitab Zabur                                                                                                               Ahmad Sa’ad Ali


Surat Keempat

(Mutiara Nasihat Dari Kitab Zabur)

Wahai anak Adam, janganlah engkau termasuk orang yang menangguhkan tobat, panjang angan-angan, mengharapkan (kebahagiaan) akhirat tanpa amal ibadah, berbicara seperti pembicaraan orang-orang dusta, melakukan amal perbuatan seperti yang dilakukan orang-orang munafik, jika diberi tidak merasa 'puas' (qana'ah), dan jika tidak diberi dia tidak sabar, dia memerintahkan (orang lain) untuk melakukan kebaikan, tetapi dia tidak melakukannya, dia melarang (orang lain) untuk berbuat kejelekan, tetapi ia tidak berhenti melakukannya, dia mencintai orang-orang saleh, tetapi dia sendiri tidak termasuk orang saleh, dia membenci orang-orang munafik padahal dia sendiri orang munafik, dia suka mengatakan sesuatu yang tidak dilakukannya, dan mengerjakan hal-hal yang tidak diperintahkan (untuk dikerjakan), dan dia selalu meminta untuk dipenuhi (keinginannya), tetapi dia sendiri tidak memenuhi (keinginan orang lain).

Wahai anak Adam, tak ada suatu hari baru (yang lewat), kecuali bumi berbicara padamu, "Wahai anak Adam, engkau berjalan di atas punggungku, sedangkan tempat kembalimu adalah perutku. Engkau tertawa atas punggungku, dan menangis di dalam perutku. Engkau  bersenang-senang di atas punggungku, tetapi engkau akan bersedih di dalam perutku, engkau berdosa (berbuat dosa) di atas punggungku dan engkau akan di­siksa di dalam perutku, engkau memakan segala kesenanganmu di atas punggungku, tetapi engkau akan dimakan ulat dalam perutku, wahai yang tertipu. "Kuburan berkata," Aku adalah satu lubang di antara lubang­-lubang neraka (untukmu), jika kamu durhaka (berbuat maksiat), tetapi aku akan menjadi suatu taman di antara taman-taman surga jika kamu taat."

Wahai anak Adam, (kata bumi/kuburan), aku adalah rumah tempat kemurungan, rumah kesepian (kesendirian), rumah kegelapan, rumah yang sempit, rumah permasalahan, rumah yang menakutkan, rumah ular-ular, rumah kalajengking, rumah kelaparan, rumah kehausan, rumah kejelekan, rumah neraka, rumah timbangan, rumah kejahatan, (bagi manusia) kecuali yang dirahmati/dikasihi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dia paling Penyayang di antara yang penyang, m­aka makmurkanlah aku (dengan amal ibadah) dan jangan kamu robohkan (hancurkan) aku.


Surat Kelima
(Mutiara Nasihat Dari Kitab Zabur)


Wahai anak Adam, tidaklah Aku ciptakan kamu seka­lian secara sia-sia (tanpa tujuan), tidak pula Aku tinggalkan kamu dengan percuma, tidaklah aku ciptakan kamu untuk memperbanyak (makhluk) karena sebelumnya se­dikit, tidak pula untuk menjadi pelipur lara, karena aku kesepian, tidak juga untuk membantu-Ku mengerjakan sesuatu yang tidak dapat

Aku kerjakan. Aku pun tidak menciptakan kamu karena Aku ingin menarik manfaat (kebaikan) dari kamu, juga bukan untuk menolak bahaya yang menimpa-Ku.

Sangat luhur keagungan-Ku, jus­tru Aku menciptakan kamu untuk banyak menyembah-Ku, banyak mensyukuri nikmat-Ku, bertasbih, Memaha­sucikan Aku di kala pagi dan sore hari.  Seandainya (sejak) makhluk pertama sampai terakhir, yang masih hi­dup atau sudah mati, kecil dan besar, merdeka atau hamba sahaya, laki-laki atau perempuan, baik manusia ataupun jin, bahkan makhluk lain selain kamu, berkum­pul (sepakat) untuk mentaati-Ku, itu semua tidak akan menambah kekuasaan-ku sebesar atom pun (sedikitpun). Juga, seandainya makhluk pertama sampai terak­hir, hidup atau sudah mati, kecil atau besar, merdeka, atau sahaya, laki-laki dan perempuan, manusia dan jin, dan makhluk lain selain kamu berkumpul (sepakat) untuk mendurhakai-Ku, itu semua tidak akan mengurangi kekuasaan-Ku sebesari atom pun (sedikitpun). Hal terse­but terbukti dalam firman Allah Subhanahu wa Ta’ala :

"Siapa yang berjihad (bersungguh-sungguh ibadah), se­sungguhnya jihadnya untuk (kemaslahatan) dirinya, dan (karena) sesunggubnya Allah Mahakaya (tidak memerlu­kan-bantuan) dari semesta alam." (Q.S. Al-Ankabut: 6)
Wahai anak Adam, jika kamu beruntung, maka kamu akan ditagih, jika kamu berbuat, kamu akan dibalas, dan jika kamu menanam, kamu akan mengetam.


Oleh: Ahmad Sa’ad Ali Penerbit “Trigenda Karya“ Bandung 1993 Alih Bahasa: Drs. Tarmana Ahmad Qasim
Semoga Bermanfaat Gan...!!! C...u..

No comments: